ROTATIONAL GRAZING

ROTATIONAL GRAZING

Penggembalaan ternak ( grazing ) adalah sistem pengelolaan padang penggembalaanyang mana ternak mengambil langsung (menyenggut/merumput) pada padangrumput/pastura
System pengembalaan
Continuous grazing (grazing kontinyu) adalah penggembalaan ternak dimana ternak menyenggut/merumput pada padang rumput yang sama untuk waktu yang lama (sepanjang tahun) secara terus menerus (tidak ada pembagian paddock).
Menurut Adiningsih (2000) sistem penggembelaan ektensif, pastura produksi rendah, jumlah ternak konstan, dapat terjadi spot grazing (pastura under grazed) ternak memilih yang baik, terjadi pada musim hujan atau terjadi over-grazing akibat terjadinya under-stocking pada musim kemarau
• Over-grazing adalah grazing yang berlebihan disebabkan persediaan pakanyang lebih sedikit (under stocking ) dengan jumlah ternak yang digembalakansehingga terjadi ekploitasi padang rumput/pastura secara berlebihan, biasanyaterjadi pada sistem penggembalaan kontinyu pada musim kemarau
•Under-grazing adalah grazing yang mana persediaan pakan yang lebih banyak (over-stocking ) dengan jumlah ternak yang digembalakan sehinggaterjadi under ekploitasi padang rumput/pastura, biasanya terjadi pada sistem penggembalaan kontinyu pada musim penghujan 
•Rotational grazing (grazing rotasi/bergiliran) adalah penggembalaan ternak yang intensif dimana ternak menyenggut/merumput pada padang rumput dalam paddock secara bergiliran dari padang rumput yang satu ke padang rumput yang lain ataudari paddock yang satu ke paddock yang lain kemudian kembali ke padangrumput/paddock semula setelah kondisi tanaman kembali siap di senggut. Hafid et al (2009)  menyatakan bahwa penggembalaan bergilir atau rotation grazing merupakan satu sisitem penggembalaan ternak yang cukup efektif . Dallam penerapan sisitem penggembalaan ini, padang penggemblaan dibagi kedalambeberapa petak dan sapi digembalakan secara bergilir dari satu petk ke petak yag berikutnya.
Selanjutnya Santoso (1995) menjelaskan bahwa pembagian petak penggembalaan didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:
Jumlah Petak = Waktu untuk rumput tumbuh kembali + 1
                           Lamanya waktu penggembalaan (hari)
Menurut Tilman et al., (1990), dengan menerapkan sistem ini maka tekanan pennggembalaan akan semakin berkurang karena ternak akan digembalakan secara berpindah dari satu petakan ke petakan yang lain. Ternak tidak harus digembalakan pada tempat tertentu saja sehingga ada kemungkinan untuk dilakukan perbaikan padang penggembalaan melalui renovasi lahan serta memberi kesempatan pertumbuhan hijauan atau rumput yang optimal.

Hasil gambar untuk Rotational grazing adalah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIKLUS NUTRISI PASTURA

PERANAN LEGUMINOSA