Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

ROTATIONAL GRAZING

Gambar
ROTATIONAL GRAZING Penggembalaan ternak ( grazing ) adalah sistem pengelolaan padang penggembalaanyang mana ternak mengambil langsung (menyenggut/merumput) pada padangrumput/pastura System pengembalaan Continuous grazing (grazing kontinyu) adalah penggembalaan ternak dimana ternak menyenggut/merumput pada padang rumput yang sama untuk waktu yang lama (sepanjang tahun) secara terus menerus (tidak ada pembagian paddock). Menurut Adiningsih (2000) sistem penggembelaan ektensif, pastura produksi rendah, jumlah ternak konstan, dapat terjadi spot grazing (pastura under grazed) ternak memilih yang baik, terjadi pada musim hujan atau terjadi over-grazing akibat terjadinya under-stocking pada musim kemarau • Over-grazing adalah grazing yang berlebihan disebabkan persediaan pakanyang lebih sedikit (under stocking ) dengan jumlah ternak yang digembalakansehingga terjadi ekploitasi padang rumput/pastura secara berlebihan, biasanyaterjadi pada sistem penggembalaan kontinyu pada musim

SIKLUS NUTRISI PASTURA

Gambar
SIKLUS NUTRISI PASTURA Pengertian nutrisi adalah unur-unsur hara mineral yang menjadi ikut membentuk tubuh organisme dalam ekosistem.  Menurut Tilman et al., (1990) unsur unsur hara mineral ini di alam bersirkualsi antara komponen biotik dan lingkungan fisiknya baik di atmosfer maupun di dalam lingkungan edapiknya.  Dengan demikian siklus, yaitu pemindahan yang berulang-uang antara terbentuk dan terurai terus-menerus antara komponen biotik dan abiotik. Ciri siklus pada ekosistem alami adalah : a. Ada cadangan utama di alam, yaitu di atmosfer atau di tanah b. Gerakan unsur terus-menerus c. Ada tempat-tempat pembuangan d. Mempunyai mekanisme umpan balik Nutrisi dapat dikelompokan dalam dua golongan, yaitu katagori siklus global yang meliputi C, H, O, N dan unsur-unsur gas lainnya.  Kedua adalah siklus lokal yang meliputi seperti P, K, Ca, Mg, Fe dan unsur-unsur mineral tanah lainnya.  Menurut Adiningsih (2000) dari sudut ekosistem unsur yang dalam katagori lokal lebih be

PERANAN LEGUMINOSA

PERANAN LEGUMINOSA Tantangan terbesar dalam semua sistem produksi ternak di negara-negara berkembang adalah pakan, sedangkan salah satu faktor yang menentukan produktivitas ternak ruminansia adalah terjaminnya ketersediaan hijauan pakan yang bermutu. Padang rumput sebagai penghasil hijauan pakan telah banyak tergusur dan beralih fungsi menjadi pemukiman, tanaman pangan, dan industri akibat laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan hijauan pakan, berbagai usaha telah banyak dilakukan seperti integrasi usaha ternak pada sistem perkebunan, kehutanan, dan tanaman pangan. Integrasi pada sistem tersebut dengan memanfaatkan vegetasi alami yang tumbuh di bawah naungan sebagai sumber hijauan dan memanfaatkan hasil ikutan dari sistem tersebut. Pada sistem tanaman pangan biasanya yang digunakan untuk sumber pakan berupa sisa-sisa panen yang mempunyai nilai ekonomi rendah, biasanya berupa jerami. Hasil sampingan tanaman tersebut mempunyai kontribusi yang cukup be

Asam Amino

Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar. Asam Amino Polar Memiliki gugus R yang tidak bermuatanSenyawa : Serin , threonin, sistein, metionin, asparagin, glutaminBersifat hidrofilik --> mudah larut dalam airCenderung terdapat di bagian luar proteinSistein berbeda dgn yg lain, karena ggs R terionisasi pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat mengalami oksidasi dengan sistein membentuk ikatan disulfide (-S-S-) --> sistin (tdk tmsk dlm a.a. standar karena selalu tjd dari 2 buah molekul sistein dan tidak dikode oleh DNA) Asam Amino Non Polar Memiliki gugus R alifatik Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolinBersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu a.a spt Ile (I) --> biasa terdapat di bagian dlm protein.Prolin berbeda dgn a.a --> siklis. Tapi mempunyai byk kesamaan s

Kue Cubit, si Mungil nan Menggemaskan

Gambar
belakangan ini kue cubit sangat menjamur di daerah Semarang, terutama di kawasan kampus Undip Tembalang. Banyak penjual kue cubit menjamur hampir di setiap sisi Tembalang. Jajanan khas Jawa Barat ini mampu menarik perhatian mahasiswa-mahasiswi yang kuliah di daerah tersebut. Bahkan semua umur dari berbagai kalangan masyarakat juga menyukai jajanan yang satu ini. Alangkah baiknya kita bisa membuat sendiri kue cubit, yukk simak penjelasan sebagai berikut. Bahan-bahan adonan dasar kue cubit : 3 butir telur 100 gram gula pasir 100 gram tepung terigu 100 gram margarin, lelehkan 1 bungkus vanili bubuk ¼ sdt soda kue ½ sdt baking powder keju parut dan coklat meses secukupnya CARA MEMBUAT KUE CUBIT ENAK DAN EMPUK Siapkan wadah lalu masukkan telur dan gula pasir, kocok hingga mengembang serta gulanya menjadi larut. Gambar di atas merupakan hasil kue cubit yang dikocok tanpa mixer, tetapi bisa juga menggunakan mixer untuk lebih mudah dan cepat mengembang. Masukkan tepung t

HELOO SUNSHINE...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang kuucapkan pada teman2 yang sudah rela mampir ke blog saya, insyaaAllah nanti kita akan berbagi pengalaman dan cerita tentang apapun disini, semoga kita bisa saling menginspirasi agar kehiduan kita lebih berfaedah, berkah dan barokah hehe Aamiin... Btw, tak kenal maka kenalan dulu Perkenalkan nama saya Sepbrina Rizky, biasa dipanggil Sepbrina kalau masih kepanjangan namanya panggil aja sayang wkwk gak deeenggg.... saat ini saya masih studi di salah satu universitas negeri terbesar di Jawa Tengah, Universitas Diponegoro. di Undip saya mengambil jurusan S-1 Peternakan. yaa.. peternakan apa tersirat di pikiran kalian ketika mendengar kata2 peternakan? Bau, kotor, jijik, lalu apa lagi? yaa seperti itulah mulanya juga yang kupikirkan ketika pertama kali masuk di jurusan ini. Saat ini saya sedang mene mpuh studi ini  dan sedang menjalaninya di semester 6, sehingga "kotor, bau" dan lain2 yang kalian sebutkan tadi sudah ak